700 Days of Battle : us vs the police (2008)

Pertama kali aku liat judulnya sih dikira film barat. Soalnya dapet ini film dari temen. Gratisan servis laptop hahaha. Ternyata pas dibuka filmnya taunya jepang (seneng banget.... lumayan tambah koleksi film jepang). Trus pas di tonton filmnya menarik kok. Yang perlu diacungin jempol adalah kegigihan mereka buat nyiptain kembang api (asli seru banget...) belum lagi sama tingkah kekonyolan mereka ke polisi (padahal polisinya perhatian lho sama mereka, tapi mereka nggak tau).  

 

DETAIL :

Movie: 700 Days of Battle: Us vs. the Police

Romaji: Boku tachi to chuzai san no 700 nichi senso

Japanese: ぼくたちと駐在さんの７００日戦争

Director: Renpei Tsukamoto

Writer: Yuichi Fukuda

Producer:

Cinematography: Ryu Segawa

Release Date: April 5, 2008

Runtime: 108 Min.

Distributor: Gaga Communications

Language: Japanese

Country: Japan 

CAST :

Hayato Ichihara as Mamachari

Kuranosuke Sasaki as Chuzaisan

Kumiko Aso as Kanako

Tamae Ando as Takaaki’s sister

Takuya Ishida as Saijo

Mako Ishino

Masaki Kaji as Takaaki

Hiroyuki Morisaki as Mr. Terajima

Toshie Negishi

Maki Sakai as Kyoko Shirai

Naoto Takenaka as Coach

Satoshi Tomiura as Jeminy

Tomohiro Waki

Kana Kurashina

Ellie Toyota

SINOPSIS :

Film menceritakan tentang  perseteruan antara sekelompok anak muda dan seorang polisi lokal, di suatu kota kecil daerah Yamagata prefecture di tahun 70an. Perseteruan itu berawal ketika kota tersebut kedatangan seorang Chuzai-san (resident local police officer) baru, berusia muda, dan sangat patuh pada peraturan. Polisi baru ini kemudian menerapkan aturan pembatasan kecepatan di salah satu jalanan yang sering dilalui penduduk. Saijoh-kun, seorang pembuat onar di sekolah, adalah salah satu korban pertamanya, ketika mengendarai sepeda motornya dalam kecepatan yang sedang-sedang saja.

Karena  merasa tidak terima dengan perubahan ini, teman-teman Saijoh dipimpin oleh Mamachari kemudian memutuskan untuk menuntut balas dengan melakukan tindakan-tindakan jahil. Pertama-tama Mamachari bersama teman-temannya berusaha mengecoh radar dengan ramai-ramai naik sepeda dalam kecepatan tinggi, dengan anggapan bahwa sepeda sebagai kendaraan roda dua tidak bisa dikenai tilang.

                                                      

 Ketika aksi yang mereka lakukan kemudian mengaktifkan radar kecepatan, Polisi yang bertugas hanya bisa bengong kala mengetahui kalau para pelaku hanyalah anak-anak remaja bersepeda kayuh. Mereka pun ditangkap. Mamachi sebagai ketua geng datang paling akhir karena sepeda mini yang ia naiki tidak bisa dipakai ngebut, sejak saat itulah julukan "granny bike" melekat di diri Mamachi.

Tidak puas dengan kenakalan tersebut, berikutnya merekapun mengupayakan aksi-aksi lain untuk menjahili pak polisi dengan radar kecepatannya tersebut.

                                              

    Berkat kegigihan Granny Bike dan teman-temannya, akhirnya pak Polisi yang taat hukum dan berwibawa itupun kemudian terjerumus kedalam level alam pikiran remaja yang penuh dendam, dan ikut-ikutan menuntut balas dengan kejahilannya sendiri!

Granny Bike yang merasa mendapat serangan balik, kemudian bertekad untuk terus menjahili pak Polisi, dan tidak sebatas terkait radar kecepatan saja melainkan ke hal-hal lain yang lebih luas lagi. Perang terbuka pun dimulai!

Setelah lama mereka bertarung, akhirnya mereka pun berteman. Bahkan mereka menjadi lebih sering bermain ke tempat pa polisi untuk bertemu istri dan adik ipar polisi. Namun bertemannya mereka bukan berarti perang selesai. Ada saja ulah mereka yang membuat pak polisi kesal. Hingga di akhir cerita ada satu hal yang sangat tidak terduga terjadi.... (silahkan liat sendiri kelanjutannya)

Gimana penasaran ga dengan aksi kekonyolan mereka ?? mau tau kelanjutannya ???

Makannya jangan lupa tonton ya... :)

Sampe ketemu di sinopsis selanjutnya :)

Slam kur2 :)